Daging bebek adalah hidangan populer yang dikenal di berbagai belahan dunia, terutama di Tiongkok dan Vietnam. Meski daging bebek merupakan sumber protein yang kaya serta menyediakan berbagai vitamin dan mineral, ada kebingungan mengenai klasifikasinya—apakah daging bebek termasuk daging merah atau putih. Artikel ini akan membahas perbedaan antara daging merah, daging putih, dan mengklarifikasi posisi daging bebek.
1. Apa Itu Daging Putih dan Daging Merah?
Secara biokimia, penggolongan daging merah dan putih didasarkan pada kandungan mioglobin, yaitu protein dalam jaringan otot yang mampu mengikat oksigen. Mioglobin yang terikat oksigen memberikan warna merah pada daging. Daging sapi atau domba, misalnya, memiliki kandungan mioglobin yang tinggi, sehingga tergolong daging merah. Sebaliknya, daging unggas seperti ayam, yang memiliki kadar mioglobin lebih rendah, digolongkan sebagai daging putih.
Faktor lain yang memengaruhi warna daging adalah usia hewan dan pemaparan daging pada oksigen. Otot yang lebih sering digunakan, misalnya paha ayam, memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan dengan bagian dada.
2. Daging Bebek Termasuk Kelompok Mana?
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), daging bebek tergolong dalam kategori daging putih. Unggas, termasuk bebek, ayam, dan kalkun, umumnya digolongkan sebagai daging putih. Namun, meski secara ilmiah daging bebek digolongkan ke dalam daging putih, daging ini memiliki kandungan mioglobin yang lebih tinggi dan warna yang lebih gelap dibandingkan dengan ayam atau kalkun. Hal ini disebabkan oleh aktivitas otot bebek yang lebih intens, khususnya otot dada, karena bebek dapat terbang.
Daging bebek lebih mirip dengan warna daging paha ayam atau kalkun, tetapi tidak sehitam daging sapi atau domba. Secara biokimia, bebek tetap dikelompokkan sebagai daging putih.
3. Nilai Kuliner Unik Daging Bebek
Dalam dunia kuliner, daging yang tetap berwarna gelap saat dimasak sering dianggap sebagai daging merah. Dalam konteks ini, daging bebek bisa dipandang sebagai daging merah di dapur. Misalnya, seperti daging sapi, daging bebek sering kali dimasak hingga medium-rare dengan bagian dalam yang berwarna merah muda. Kandungan lemak yang lebih tinggi pada daging bebek memberikan cita rasa yang lebih kaya dibandingkan dengan ayam dan kalkun.
Meskipun demikian, daging bebek tetap menjadi sumber protein yang baik untuk dimasukkan ke dalam pola makan sehat jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Satu porsi dada bebek tanpa kulit (sekitar 95 gram) menyediakan 22 gram protein, 190 kalori, serta berbagai vitamin dan mineral.
Namun, penting untuk mengikuti pedoman USDA yang merekomendasikan memasak daging bebek hingga mencapai suhu internal 74°C (165°F), sama seperti daging ayam. Ketika dimasak sepenuhnya, warna daging bebek biasanya akan lebih terang.
Kesimpulan
Klasifikasi daging bebek tidak hanya didasarkan pada sains, tetapi juga pada bagaimana daging tersebut dimasak dan disajikan. Dalam beberapa konteks kuliner, daging bebek dapat dianggap sebagai daging merah karena warnanya yang lebih gelap saat dimasak. Namun, secara ilmiah, daging bebek tetap tergolong sebagai daging putih.